Batik Cianjuran ~ Ayo ke cianjur, batik cianjur mulai bangkit cintai produk dalam negeri :).
Kabupaten Cianjur berada di Propinsi
Jawa Barat. Kabupaten Cianjur dikenal dengan pameo ngaos, mamaos dan
maenpo. Ngaos adalah tradisi mengaji sebagai salah satu pencerminan
kegiatan keagamaan. Mamaos adalah pencerminan kehidupan budaya daerah
dimana seni mamaos Tembang Sunda Cianjuran berbibit buit (berasal) dari
tatar Cianjur. Sedangkan maenpo adalah seni beladiri tempo dulu asli
Cianjur yang sekarang lebih dikenal dengan seni beladiri Pencak Silat.
Kabupaten Cianjur juga terkenal dengan beras pandan wanginya. Selain
itu, disana juga dikembangkan kain tradisional berupa kain batik yang
memiliki motif khas Kabupaten Cianjur.
Batik Cianjur Motif Maenpo
Sumber: http://balareabatikjabar.org
Sejarah keberadaan Batik Cianjur
sudah ada sejak tahun 1920. Ketika itu, pernah ada pengrajin batik yang
berada di Kelurahan Bojongherang dan kain Poleng yang terkenal di
daerah Sindanglaka, Karangtengah. Selama tahun ke tahun, penelusuran
keberadaan serta ciri-cirinya sulit didapat dengan jelas. Sedikit
gambaran dari generasi itu hanya didapat gambaran bentuk yang ada dan
tertera dibatik. Yaitu gambar dan bentuk Kumeli. Sedangkan kumeli yang
dimaksud tidak dapat disebutkan dengan jelas apakah kumeli itu
menggambarkan umbi jalar, kentang, atau yang lainnya. Masyarakat yang
memahami atau setidaknya mengetahui akan hal tersebut pada umumnya telah
tiada. Ini sehingga perlu dibangkitkan dan dikembangkan lagi Batik khas
Cianjur.
Perajin batik di Cianjur banyak yang terinspirasi dari keindahan alam Cianjur dalam pembuatan motif Batik Cianjur.
Karena kehidupan yang agraris, motif batiknya lebih banyak
menggambarkan hasil pertanian. Motif dan warna-warna kainnya tidak jauh
dari tumbuhan yang hidup di sekitar Cianjur. Umumnya mendekati warna
tanah, daun atau bulir padi. Ada juga motif batik yang terinspirasi dari
budaya dan keseharian masyarakat Cianjur. Motif Batik Cianjur yaitu motif beasan, motif kacapi suling, maenpo, dan hayam pelung, dan lain sebagainya.
Batik Cianjur Motif Kacapi Suling
Sumber: http://disparbud.jabarprov.go.id
Batik Cianjur Motif Hayam Pelung
Sumber: http://disparbud.jabarprov.go.id
Batik Cianjur
motif beasan, diambil dari ciri khas Cianjur sebagai daerah penghasil
beras berkualitas. Beas, yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan
sebutan beras adalah buah padi yang diproses, hingga saat ini belum ada
jenis padi varietas Jawu Dwipa (Pandanwangi) yang menyamai dan
menghasilkan kualitas beras Cianjur yang terkenal. Batik ini memiliki
ciri-ciri berupa motifnya merupakan kumpulan akar pohon, batang pohon,
daun, pucuk bunga, bunga dan buah padi. Motif ini biasanya juga
dipadukan dengan unsur budaya, kesenian, alam dan lingkungan
keberadaannya (hamparan sawah, sungai, air, pohon-pohonan, bukit,
gunung, dan awan). Arah motif beasan yaitu arah simetris, asimetris,
vertikal, dan horizontal. Terdapat tambahan atau saweran berbentuk
satuan pulir atau biji padi, gabah, dan bunga padi. Batik Beasan sudah
dipatenkan sejak 2 Oktober 2009.
Batik Cianjur Motif Beasan
Sumber: http://balareabatikjabar.org
Batik Cianjur Motif Padi
Sumber: http://finunu.wordpress.com
Terdapat juga Batik Cianjur
dengan motif Cianjuran, motif ini berbeda dengan motif batik yang sudah
ada di Indonesia. Motif Cianjuran di antaranya motif kuda kosong,
gendang, ragen panganten, kembang contreng, dan lain sebagainya. Setiap
motif memiliki filosofi masyarakat Kabupaten Cianjur. Misalnya, motif
Kuda kosong menggambarkan tunggangan Aryawiratanudatar, seorang tokoh
terkemuka di Cianjur yang memperjuangkan kemerdekaan Cianjur.
Batik Cianjur Motif Ragen Panganten
Sumber: http://disparbud.jabarprov.go.id
Batik Cianjur Motif Kembang Contreng
Sumber: http://www.radarsukabumi.com
ayo ke cianjur gunakan produk cianjur biar kekinian. semoga bermanfaat ^_^.
Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan ya...terimakasih EmoticonEmoticon